Selasa, 25 Oktober 2011

Komunikasi Terapeutik

A.      Pengertian Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan/pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional bagi perawat.

B.      Tujuan Komunikasi Terapeutik
Tujuan komunikasi terapeutik (Purwanto, 1994) adalah :
  • Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.
  •      mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
  • Memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.

C.       Manfaat Komunikasi Terapeutik
Manfaat komunikasi terapeutik (Christina, dkk, 2003) adalah:
  • Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat dengan pasien melalui hubungan perawat – klien.
  •   Mengidentifikasi, mengungkapkanperasaan, dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.


D.      Syarat – syarat Komunikasi Terapeutik
Stuart dan sundeen (dalam Christina, dkk., 2003) mengatakan ada dua pesyaratan dasar untuk komunikasi terapeutik efektif :
  •    Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pasien.
  • Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan.

E.       Prinsip – Prinsip Komunikasi Terapeutik
Prinsip – prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers (dalam Purwanto, 1994) adalah: 
  •   Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
  • Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling menghargai.
  •    Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
  • Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa rasa takut.
  • Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah – masalah yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar